" Assallamualaikum and welcome to my blog ^_^ "



Minggu, 11 September 2011

September Kelabu

Hari ini saya melihat berita di televisi, isinya ulasan tentang peristiwa tragedi WTC 11 September 2001. Tak terasa sudah 1 dasawarsa berlalu sejak kejadian itu. Mungkin bagi saya dan masyarakat dunia umumnya, peristiwa itu termasuk salah satu peristiwa besar dalam sejarah ummat manusia. Meski waktu itu saya cuma melihat kejadiannya melalui televisi, tapi spontan memicu rasa simpati dan empati terhadap bangsa Amerika khususnya para korban namun juga menimbulkan keprihatinan yang mendalam terhadap para pelaku yang katanya adalah para teroris yang ternyata adalah orang-orang yang seiman dengan saya. Astagfirullah, apa yang sedang melanda dunia ini ?? 

Bagi saya kenyataan ini jadi mengusik rasa kemanusiaan saya. Terlebih sebagai seorang Islam. Muslim. Pada hakikatnya Islam itu damai, Islam itu indah, Islam adalah cahaya bagi semesta raya ini, Rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh alam dan isinya. Jikapun kemudian ternyata ada sebagian dari saudara muslim saya itu yang memilih dan meyakini perjuangan menegakkan Islam dengan caranya sendiri, itu tak serta-merta membuat saya menjadi berkecil hati sebagai seorang muslim, meskipun juga tak mengurangi rasa keprihatinan saya atas apa yang telah terjadi.

Bagaimanapun manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang harus dihargai keberadaannya, apapun keyakinannya. Manusia tak berhak untuk menjadi malaikat pencabut nyawa bagi manusia lainnya apapun alasannya.

Islam adalah hidayah bagi ummat dan hidayah tak harus dengan cara kekerasan. Bukankah Rasulullah selalu mengajarkan dan meneladankan kepada kita, ummatnya, agar senantiasa menjadi insan yang berakhlak mulia, yang tak lupa untuk menghargai hubungan antara sesama manusia, apapun latar belakang agama ataupun rasnya ? Seperti yang tersirat dalam AL-Qur'an Surat Al-Kafiiruun ayat 6 yang berbunyi, lakum dinukum waliyadin, untukmu agamamu dan untukku agamaku.

Tetapi mungkin sudah menjadi sifat dasar manusia, yang selalu lebih mengedepankan emosi dan egoisme. Rasa ingin menguasai yang tak terbataskan yang kemudian mendorong terjadinya tindakan-tindakan sebagaimana peristiwa 11 September itu, dimana hampir sebagian besar para korbannya ternyata adalah non muslim. Apapun alasan dan penyebabnya, sengaja atau tidak, peristiwa ini telah melukai nurani kemanusiaan.


Namun layaknya hukum alam, dimana peristiwa satu dan peristiwa lainnya selalu berkolerasi. Ada hubungan sebab akibat. Ingatan saya pun akhirnya melayang ke peristiwa-peristiwa silam, dengan alasan dan sebab yang hampir sama namun dengan cara dan korban yang berbeda. Korbannya adalah kaum muslim. Penindasan terhadap kaum muslim Palestina oleh tentara zionis Israel yang masih saja terus berlangsung,  pengabaian hak-hak kaum muslim Kashmir di India maupun kaum muslim Moro di Mindanao Filipina dan diantara semua peristiwa itu, yang paling menyita perhatian dan keprihatinan dunia adalah peristiwa 'pembersihan' etnis muslim Bosnia oleh tentara Serbia pada perang Serbia-Bosnia. Dimana saat itu jutaan warga muslim Bosnia dibantai dan dikubur massal dengan cara tak layak. Tapi apa reaksi masyarakat dunia, utamanya negara-negara Barat yang notabene adalah non muslim, pada saat tragedi kemanusiaan yang memilukan itu terjadi ?? mengapa mereka hanya diam dan tak menghentikannya dengan segera sebelum korban berjatuhan lebih banyak lagi ??  Namun itulah kenyataannya, diskriminasi terhadap kaum muslim memang terjadi hampir di semua wilayah dunia, terutama di negara-negara Barat.

Lalu ketika peristiwa September kelabu itu terjadi, seluruh dunia seakan menemukan alasan paling tepat untuk kembali memusuhi Islam. Islam lalu di cap sebagai agamanya para teroris. Semua muslim adalah teroris. Islam mengajarkan ummatnya untuk menjadi teroris, dan sejumlah tudingan lainnya yang bertujuan untuk merendahkan harkat kaum muslim dan menghina Islam. Islam dijadikan kambing hitam atas segala kejahatan yang ada di muka bumi. Maka penindasan secara mental terhadap kaum muslim pun dimulai.

Saya menyaksikan melalui televisi bagaimana kaum muslim di negara Barat mengalami berbagai bentuk teror secara fisik maupun mental oleh lingkungan masyarakatnya yang memang mayoritas non muslim. Banyak yang mencoba bertahan dengan segala resiko namun tak sedikit pula yang kemudian mencari jalan aman dengan cara menghindar ataupun menanggalkan atribut keislamannya misalnya membuka jilbab bagi kaum muslimahnya. Aktifitas ibadahpun menjadi tak nyaman bagi mereka. Ada rasa takut yang mengungkung. Adilkah itu buat kaum muslim ? Bukankah itupun sudah termasuk salah satu bentuk teror yang sesungguhnya? Jadi sekarang, siapa sebenarnya yang bisa disebut teroris ?

Saya hanya bisa berbicara dengan pikiran saya sendiri, sesungguhnya, apapun alasannya, manusia tidak berhak mengintimidasi apalagi mengatur hidup matinya manusia lainnya. Allah SWT melalui Islam, mengajarkan kepada kita untuk saling mengasihi dan menyayangi. Islam hadir untuk memerangi kegelapan di hati dan pikiran ummat manusia. Islam adalah agama yang damai. Dan saya tetap dan selalu bangga menjadi seorang muslim.

Mengutip dari film
My Name is Khan
saya pun ingin mengatakan :

My name is dee,,,
i'm a moslem
and i'm not terrorist ... ^_^








******************************



curahan rasa keprihatinan tanpa bermaksud mendiskreditkan pihak manapun karena,,,
Islam itu damai...
damai itu indah...
sumber foto : http://www.google.com

Related Posts by Categories

Tidak ada komentar:

Posting Komentar